Klasifikasi:Kota yang cocok dikunjungi dengan menggunakan kimono Pilar Tempat wisata terkenal
Kota yang memiliki bangunan menggunakan udatsu ini ditetapkan sebagai cagar budaya dimana mereka mempertahankan gaya bangunan seperti pada jaman Edo, yaitu dengan adanya bagian penahan api bila terjadi kebakaran. Bangunan-bangunan rumah ini kaya dengan teknik bangunan tingkat tinggi yang cantik serta material berkualitas tinggi, yang dibuat empunya dengan mengandalkan hasil jerih payah pembuatan washi/kertas Jepang yang menjadi kekayaan kota Mino. Karena udatsu ini juga bisa menggambarkan kekayaan pemiliknya, maka timbullah istilah “udatsu no agaranai” seperti yang telah dijelaskan artinya di atas.
Galeri seni kertas washi Mino Akari adalah sebuah galeri yang memajang kertas washi berseni tinggi pemenang Akari Art Exhibition yang juga menyelenggarakan eksebisi seni tiap bulan Oktober, saat kita juga bisa ikut mencoba cara membuat washi. Bangunan galeri terdiri dari 2 lantai, yang di lantai I-nya terdapat kios-kios penjual berbagai macam washi.
Di Mino ada sebuah benteng yang bernama benteng Kokura, yaitu benteng yang bergaya hirayama. Benteng ini dibangun di atas gunung, di tempat yang berketinggian 159m dari permukaan laut, tempat kita juga bisa melihat pemandangan Mino yang cantik dari sana. Tempat ini juga terkenal sebagai spot tempat menikmati pemandangan bermekarannya bunga sakura dari kurang lebih 1000 batang pohon sakura yang ada ditanam disana.
Rumah rakyat tradisional Kosaka, adalah salah satu rumah tradisional yang penting sebagai aset budaya pemerintah Jepang. Di sini banyak pembuat sake yang masih berkarya mulai dari jaman Edo sampai saat ini. Langit-langit rumah tradisional yang berbentuk busur menjadi tanda tingginya teknik pembuatan rumah di jaman Edo. Sepanjang koridor dalam ruangan yang panjang menjadi tempat pembuatan sake yang selalu dapat diobservasi. Bangunan yang dibuat pada jaman Edo ini pernah diperbaiki pada jaman Meiji dengan tetap mempertahankan keadaannya.