MustLoveJapan

Miyamoto Musashi in Kumamoto

Informasi Wisata

Kumamoto adalah kota terkenal tempat Miyamoto Musashi , seorang ahli pedang ternama beraliran Nittouryuu (menggunakan 2 pedang) melewati beberapa tahun terakhir masa hidupnya. Di kota inilah, terdapat banyak spot atau tempat yang berkaitan dengan Musashi, seperti gua Reigen, tempat beliau menulis buku Gorin no sho di dalamnya, tempat ia melakukan duel terakhirnya, tempat beliau dimakamkan, dll. Inilah tempat yang perlu dikunjungi bagi setiap penggemar Musashi.

Info Turis
Tempat parkir 【Ada】
Toilet【Ada】

Pergi ke masing-masing tempat perlu menggunakan mobil.

Akses
Di setiap tempatnya ada yang bisa dikunjungi.


ditampilkan dalam

MUSO JIKIDEN EISHINRYU IAIJUTSU Let's learn MJER Iaijutsu.

MLJ dalamdi toko online

the Ronins 映画好き集まれ!

Detailed Travel Guide

Miyamoto Musashi in Kumamoto

Klasifikasi:Wisata Sejarah  Ziarah  Wisata Keluarga  Miyamoto Musashi

Nama asli Miyamoto Musashi adalah Shinmen Musashi Fujiwara Harunobu. Beliau terlahir tahun 1584 dan menurut catatan sejarah, beliau meninggal di Kumamoto pada tanggal 13 Juni 1645. Beliau dinobatkan sebagai ahli pedang Jepang nomor satu, karena tidak pernah kalah sekali pun di dalam 60 pertarungan pedang yang dilakukannya, dan semua ini juga tertulis di dalam bukunya Gorin no sho, sebuah buku tulisannya mengenai gaya pedang yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan disukai banyak orang sampai saat ini.

Gaya pedang Musashi disebut gaya pedang Niten ichiryu、yang berinduk dari aliran Nittouryuu (penerjemahan sesungguhnya lebih dekat apabila sesuai Gorin no sho, yaitu aliran pedang Katate atau menggunakan sebelah tangan saja untuk masing-masing pedang).

Musashi terlahir di tahun 1584 di kota Harima (atau Mimasaka). Pada saat beliau berumur 13 tahun, beliau memenangkan pertarungan pertamanya melawan Arima Kihei yang beraliran Shintouryuu. Di umur 16 tahun, beliau menang atas Mosaakiyama dari Tajima dan setelahnya selalu menang dalam 60 kali pertarungan pedang yang dilakukannya hingga ia berumur 29 tahun. Di pertempuran Sekigahara, beliau bergabung dalam barisan prajurit Kurota bersama ayahandanya Shinmen Munisai. Kebanyakan detil kisah peperangan Musashi terdapat dalam tulisan yang dibuat anak angkatnya, Iori. Salah satu yang terkenal adalah tentang duelnya dengan Yoshioka Kazuto dari Kyoto di tahun 1604 selain terhadap Sazaki Kojiro dari aliran Genryuu.

Musashi berperang di Osaka tahun 1614 sebagai prajurit pasukan dibawah komando Mizuno Katsushige, pengikut klan Tokugawa, dan beliau juga ikut dalam peperangan Shimabara di tahun 1638.

Konfrontasi terakhir di dalam hidup Musashi adalah duelnya menghadapi Ujii Yashirou Mitsunari yang juga tertulis di dalam buku Nitenki. Ujii Yashirou Mitsunari adalah ahli pedang yang melatih Hosokawa Tadatoshi, dan memiliki peringkat Menkyo shoden aliran Shintoryuu. Pertempuran ini menggunakan pedang kayu. Mitsunari melancarkan tiga kali serangan beruntun terhadapnya tetapi tidak ada satupun yang mengenai Musashi. Tadatoshi dari aliran Yagyu Shinkageryuu yang menantangnya pun tidak dapat menang bahkan akhirnya meninggalkan daerah kekuasaanya demi menjadi murid Nitenryuu karena terpesona dengan gaya pedang Musashi.

Musashi menghabiskan waktu-waktu terakhirnya di Kumamoto hingga wafat di tahun 1643. Musashi yang merasakan waktunya sudah dekat, pergi ke gua Reigen dan menulis Gorin no Sho hingga ia wafat seminggu kemudian. Gorin no sho terdiri dari 5 volume, yaitu tanah, air, api, angin, dan udara.

Gua Reigen tempat Musashi menulis buku Gorin no Sho terletak di dalam lingkungan kuil Reigen yang suci. Pada saat Musashi menulis bukunya ini, yang berisi tentang aliran beladiri pedangnya yang bernama Nitenryuu, ia berumur 62 tahun. Bukunya ini terdiri dari 5 volume yaitu tanah, air, api, angin dan udara, dan memuat seluruh pengetahuannya serta kehidupannya selama ini. Ia wafat 1 minggu setelah menyelesaikan penulisan buku ini.

Taniozaki Umebayashi adalah sebuah taman plum yang terletak di kota Kumamoto, distrik Kumamoto. Taman ini merupakan salah satu tempat favorit Musashi yang tertulis di bukunya, tempat beliau melakukan meditasi Zen sebelum menulis buku Gorin no Sho. Di tempat ini plum akan bermekaran mulai dari pertengahan Februari sampai pertengahan Maret.

Ada lagi sebuah taman yang juga berhubungan dengan Musashi yang letaknya di Kumamoto bernama Taman Musashizuka, yang di dalamnya terdapat makam Musashi. Di tempat inilah Musashi dikubur dalam balutan zirah perangnya , di tempat yang sama dimana tuannya, tuan tanah jaman feodal Edo, Hosokawa, biasa berparade sepanjang jalan Otsuka. Musashi bertekad untuk tetap ingin menjaga anak cucu tuannya bahkan setelah beliau wafat. Di tempat ini, selain makam, ada pula patung perunggu, taman ala Jepang, serta ruang jamuan teh.

Translated by Nur A. Afiyanti.

(Referensi:Info resmi untuk turis lokal, dll)