Klasifikasi: Kota penyokong benteng Bon odori Masyarakat tradisional Wisata keluarga
Benteng Gujo Hachiman yang merupakan simbol kota Gujo dibangun pada tahun 1559 oleh Endo Morikazu, seorang shogun di jaman Sengoku. Bangunan batu yang masih ada di lereng gunung sangatlah indah dan menjadi warisan sejarah kota Gujo. Pada tahun 1933, benteng ini dibangun kembali dengan menggunakan benteng Ogaki sebagai modelnya. Benteng ini dibangun kembali bersama dengan beberapa menara kayunya yang dapat digunakan untuk melihat pemandangan kota Gujo dari lantai paling atas. Bentuknya yang cantik banyak mengilhami Shibaryo Taro, seorang penulis Jepang yang menyebut benteng ini sebagai kastil yang paling cantik yang ada di pegunungan. Bagian dalam benteng difungsikan sebagai museum tempat berbagai barang peninggalan sejarah.
Di kota Gujo sampai sekarang masih banyak terdapat rumah tradisional dan kuil yang dibangun dari jaman Edo termasuk saluran airnya yang menambah ketenangan dan keasrian pemandangan kota. Saluran air dan deretan rumah kuno membuat khas pemandangan daerah ini. Ada pula 13 buah kuil yang dibangun untuk ibadah, membuatnya mirip seperti kota Kyoto kecil.
Sougimizu adalah salah satu dari 100 mata air ternama di Jepang dan juga merupakan tempat bersejarah di Gujo. Tempat ini juga merupakan tempat memorial pembacaan puisi perpisahan antara dua orang, guru dan murid, di jaman Muromachi tahun 1471.
Rumah tinggal Saitoke, seorang saudagar berpengaruh di Jepang, juga menjadi salah satu warisan budaya negara yang penting. Dan karena ia juga merupakan master upacara teh yang terkenal, di museum dipamerkan juga ruang teh dan perangkat perlengkapan upacara teh yang beliau pernah miliki. Semuanya merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi.
Translated by Nur Afi.